Saat memikirkan plastik, Anda mungkin membayangkan botol air atau bahan kemasan, namun plastik lebih dari itu. Mari kita lihat lebih dekat plastik terbuat dari apa dan beberapa sifat penting di dalamnya.
Plastik sebagian besar merupakan bahan sintetis yang terbuat dari polimer – molekul panjang yang dibangun di sekitar rantai atom karbon, dengan hidrogen, oksigen, belerang, dan nitrogen mengisi ruangnya. Rantai ini dapat memiliki ribuan atom, itulah salah satu alasan mengapa plastik sangat kuat dan tahan lama.
Plastik menunjukkan sifat yang disebut keliatan, memungkinkan mereka untuk dicetak atau dibentuk menjadi berbagai bentuk. Hal ini, dikombinasikan dengan sifat lain seperti kepadatan rendah, konduktivitas listrik rendah, dan transparansi, menjadikan plastik sebagai bahan serbaguna. Plastik bisa Anda manfaatkan pada berbagai barang sehari-hari, seperti suku cadang mobil, mainan, bahkan peralatan medis.
Ada tiga kelompok utama plastik:
- 1. Termoplastik
- 2. Polimer termoset
- 3. Elastomer
Termoplastik adalah plastik yang melunak saat dipanaskan dan mengeras saat didinginkan, sehingga mudah dibentuk dan dibentuk. Beberapa contohnya termasuk polietilen, polipropilena, dan PVC.
Polimer termoset mengeras secara permanen ketika dipanaskan, dan tidak dapat dibentuk kembali atau dibentuk kembali setelah mengeras. Jenis plastik ini termasuk resin fenolik, melamin, dan urea-formaldehida.
Elastomer adalah bahan mirip karet yang dapat diregangkan dan diubah bentuknya namun tetap kembali ke bentuk aslinya. Contohnya termasuk karet alam, poliuretan, dan silikon.
Produksi Plastik
Plastik terutama terbuat dari bahan bakar fosil seperti selulosa, minyak mentah, gas alam, Dan batu bara. Bahan baku tersebut merupakan sumber hidrokarbon, yaitu molekul organik yang terdiri dari atom karbon dan hidrogen. Untuk mengubah bahan mentah ini menjadi plastik, pertama-tama bahan tersebut harus disuling menjadi etana dan propana.
Proses pemurnian biasanya terjadi di kilang tempat bahan bakar fosil diubah menjadi berbagai produk minyak bumi. Etana dan propana selanjutnya diolah dengan panas dalam proses yang disebut perengkahan. Cracking memecah hidrokarbon kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana, mengubah etana menjadi etilen dan propana menjadi propilena. Bahan-bahan ini kemudian digabungkan untuk menghasilkan berbagai jenis polimer, yang membentuk berbagai jenis plastik.
Ada dua jenis utama perengkahan: perengkahan uap dan perengkahan katalitik. Dalam perengkahan uap, bahan kimia dicampur dengan uap dan dipanaskan hingga suhu tinggi, sedangkan dalam perengkahan katalitik, katalis digunakan untuk menurunkan suhu dan tekanan yang diperlukan. Setelah hidrokarbon yang retak dipisahkan menggunakan peralatan fraksinasi, etilen dan propilena dibentuk menjadi monomer. Terakhir, polimerisasi monomer ini menghasilkan produksi berbagai plastik.
Berbagai Jenis Plastik dan Komponen Kimianya
Plastik terbuat dari polimer organik, dan sebagian besar plastik industri berasal dari petrokimia. Polimer ini terbentuk dari rantai atom karbon, seringkali dengan ikatan atom oksigen, nitrogen, atau sulfur. Monomer berfungsi sebagai bahan penyusun polimer ini, dengan setiap rantai polimer terdiri dari beberapa ribu unit monomer berulang.
Berikut ini pengenalan singkat tentang plastik umum dan komponennya:
Polimer | Monomer/Reaktan | Properti Utama | Aplikasi |
Polietilen (PE) | Polimerisasi etilen, yang meliputi HDPE (polietilen densitas tinggi) dan LDPE (polietilen densitas rendah) | Fleksibel, dapat diregangkan | Kantong plastik, wadah |
Polipropilena (PP) | Polimerisasi propilena | Serbaguna, kaku | Pengemasan, tekstil, suku cadang otomotif |
Polietilen Tereftalat (PET) | Polimerisasi etilen glikol dan asam tereftalat | Kuat, ringan, jernih | Botol minuman, kemasan makanan |
Polivinil Klorida (PVC) | Polimerisasi monomer vinil klorida | Tahan lama, kaku, tahan terhadap bahan kimia | Pipa, kabel, lantai |
Polistirena (PS) | Polimerisasi stirena | Busa kaku dan isolasi | Gelas busa, bahan pengemas |
Poliamida (PA/Nilon) | Kondensasi amina dan asam karboksilat | Kuat, tahan abrasi | Serat, suku cadang otomotif |
Asam Polilaktat (PLA) | Polimerisasi asam laktat dari pati jagung, dll. | Dapat terurai secara hayati, termoplastik | Wadah makanan kompos |
Poliester (PES) | Polimerisasi monomer ester | Kuat, ringan | Pakaian, pelapis |
Poliuretan (PU) | Reaksi poliol dan isosianat | Serbaguna, dapat berbusa | Busa bantalan, pelapis |
Akrilonitril Butadiena Stirena (ABS) | Polimerisasi stirena dan akrilonitril | Kaku, tahan lama | Rumah elektronik, suku cadang otomotif |
Politetrafluoroetilen (PTFE) | Polimerisasi tetrafluoroetilen | Secara kimia lembam, tidak lengket | Peralatan masak anti lengket (Teflon) |
Tren Plastik: Bioplastik
Anda mungkin penasaran bioplastik, alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan plastik konvensional. Plastik ini berasal dari sumber biomassa terbarukan, seperti lemak nabati, minyak, pati jagung, dan sisa makanan daur ulang. Teknologi ini menawarkan beberapa manfaat, khususnya dalam hal keberlanjutan dan dampak terhadap lingkungan.
Salah satu keunggulan utama bioplastik adalah sifatnya yang dapat terurai secara hayati. Artinya, mereka dapat diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri, yang akhirnya berubah menjadi bahan organik. Tidak seperti plastik tradisional, yang bertahan di lingkungan dalam jangka waktu lama dan berkontribusi terhadap polusi, bioplastik yang dapat terbiodegradasi menawarkan solusi yang lebih berkelanjutan.
Saat ini, bioplastik merupakan kelompok yang beragam dan dapat dibuat dari beberapa bahan berbeda. Beberapa opsi umum meliputi:
- Asam Polilaktat (PLA): Bioplastik ini berasal dari gula tanaman yang difermentasi, biasanya dari jagung atau tebu. Ini banyak digunakan untuk kemasan makanan dan peralatan makan sekali pakai.
- Polihidroksialkanoat (PHA): Ini diproduksi oleh bakteri yang mengonsumsi bahan organik seperti minyak nabati atau sisa makanan. Bahan ini cocok untuk berbagai aplikasi, termasuk film dan pengemasan pertanian.
- Bioplastik berbahan dasar pati: Seperti namanya, ini terbuat dari pati yang merupakan polimer alami. Mereka sering digunakan pada barang sekali pakai seperti piring dan cangkir.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa jenis plastik yang umum?
Ada beberapa jenis plastik umum yang mungkin Anda temui dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa yang paling banyak digunakan antara lain Polyethylene (PE), Polypropylene (PP), Polyvinyl Chloride (PVC), dan Polyethylene Terephthalate (PET). Setiap jenis plastik memiliki sifat dan kegunaannya masing-masing, mulai dari bahan kemasan hingga suku cadang otomotif dan elektronik.
Sumber daya alam apa yang digunakan untuk membuat plastik?
Plastik terutama terbuat dari bahan bakar fosil, seperti minyak mentah, gas alam, dan batu bara. Sumber daya ini diproses melalui teknik yang disebut cracking, yang mengubahnya menjadi monomer hidrokarbon. Monomer-monomer ini kemudian digabungkan untuk menghasilkan berbagai polimer plastik dengan sifat dan karakteristik unik.
Apa perbedaan plastik nabati dengan plastik tradisional?
Plastik nabati, juga dikenal sebagai bioplastik, terbuat dari sumber daya terbarukan seperti jagung, tebu, atau tepung kentang. Bahan ini berbeda dengan plastik tradisional karena dapat dirancang untuk terurai lebih cepat dan memiliki dampak lingkungan yang lebih kecil. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua bioplastik dapat dibuat kompos atau ramah lingkungan, jadi penting untuk memahami sifat spesifik dan persyaratan pembuangannya.